Followers

Monday 5 December 2011

Inginkan sebuah kereta

kisah yang insyaAllah menjadi tauladan pada diri saya dan sahabat sekalian.

Seorang pemuda yang sedang berada di tahun akhir pengajiannya
mengharapkan sebuah kereta sport daripada ayahnya...lantas, si
pemuda memberitahu hajatnya kepada ayahnya, seorang hartawan
yang ternama...si ayah hanya tersenyum...si anak bertambah yakin, andai keputusan peperiksaannya begitu cemerlang, pasti kereta itu akan menjadi miliknya..

Beberapa bulan berlalu...ternyata si anak, dengan berkat kesungguhannya..telah beroleh kejayaan yang cukup cemerlang..hatinya berbunga keriangan...satu hari...si ayah memanggil si anak ke bilik bacaannya..si ayah memuji anaknya...sambil menyatakan betapa bangga hati seorang bapa sepertinya dgn kejayaan si anak yang cukup cemerlang...si anak tersenyum puas...di ruang matanya terbayang kilauan kereta sport merah yang selama ini menjadi idamannya itu...

si ayah yang bagaikan mengerti kehendak si anak, menghulurkan sebuah kotak yang berbungkus rapi dan cantik...si anak terkesima...sungguh...bukan itu yg kuhajatkan...dengan hati yang berat...kotak itu bertukar tangan...matanya terarah kepada riak wajah
ayahnya...yg tidak menunjukkan sebarang perubahan; seolah2 tidak dapat membaca tanda tanya yang bersarang di hatinya....

Dalam pada itu, si anak masih membuka pembalut yang membungkus kotak itu...penutup kotak dibuka...apa makna semua ini???..sebuah Al-Quran kecil; comel dgn cover kulit..tinta emas menghiasi tulisan
khat di muka hadapan...si anak memandang ayahnya...terasa dirinya
dipermainkan...amarahnya membuak...nafsu mudanya bergelojak...

ayah sengaja mempermainkan saya...ayah bukannya x tahu
betapa saya menyukai kereta tu...bukannya ayah x mampu utk
membelikannya...sudah ayah...bukan
al-Quran ni yang saya nak...katanya keras...al-quran
itu dihempaskan ke atas meja bacaan...si anak terus meninggalkan si
ayah..tanpa memberi walau sesa'at utk si ayah bersuara...pakaiannya
disumbatkan ke dalam beg..lantas, dia meninggalkan
banglo mewah ayahnya...memulakan kehidupan baru dengan sekeping
ijazah yg dimilikinya....

10 tahun berlalu..si anak kini merupakan seorang yang
berharta...punyai syarikat sendiri...dengan isteri yg cantik dan
anak-anak yang sihat...cukup membahagiakan...namun hatinya
tersentuh...

Sudah 10 tahun..sejak peristiwa itu dia tidak pernah
menjenguk
ayahnya...sedang dia berkira2 sendiri...telefonnya
berdering...dari
peguam ayahnya...ayahnya meninggal dunia
semalam...dengan mewariskan
semua hartanya kepada si anak...si anak diminta pulang
untuk

menyelesaikan segala yg berkaitan perwarisan harta...

Dan buat pertama kalinya setelah dia bergelar
bapa...si anak pulang ke banglo ayahnya...memerhatikan
banglo yg
menyimpan
1001 nostalgia dlm hidupnya...hatinya sebak..bertambah
sebak apabila
mendapati di atas
meja di bilik bacaannya...al-quran yang di
hempaskannya masih lagi
setia
berada di situ...bagaikan setianya hati ayahnya
mengharapkan
kepulangannya
selama ini...perlahan2 langkahnya menuju ke
situ...mengambil al-quran
itu..membelek2-nya dengan penuh
keharuan...tiba-tiba...jatuh sesuatu
dari
al-quran itu...segugus kunci...di muka belakang
al-quran itu...sebuah
sampul
surat ternyata diselotepkan disitu...

Kunci itu segera dipungut...hatinya
tertanya-tanya...nyata sekali...di
dalam
sampul surat
itu...terdapat resit pembelian kereta
idamannya...dibeli pada hari
konvokesyennya...

Dengan bayaran yg telah dilunaskan oleh si ayah...
sepucuk
warkah..tulisan
tangan org yg amat dikenalinya selama ini..hadiah
teristimewa utk
putera
kesayanganku....air mata si anak menitis
deras...hatinya bagai ditusuksembilu..penyesalan mula bertandang...namun semuanya
sudah terlambat...

Sekadar renungan bersama: berapa banyak kita
melupakan nikmat Allah, hanya semata-mata kerana
nikmat itu tidak
"dibungkus",
didatangkan atau diberi dalam keadaan yg kita hajati??

wallahu'alam bissowab
wassalam
hidup ini bagai satu kembara yang sangat panjang..

No comments:

Post a Comment